Senin, 07 Februari 2011


قال يحيى بن معاذ:
القلوب كالقدور تغلي بما فيها، وألسنتها مغارفها،
فانظر إلى الرجل حين يتكلم،فإن لسانه يغترف لك مما في قلبه
،حلو.. حامض.. عذب.. أجاج.. وغير ذلك،
ويبين لك طعم قلبه اغتراف لسانه


Yahya bin Mu'adz berkata: "Hati itu bagaikan bejana yang sedang bergolak di dalamnya, lisan adalah alat ciduknya. Maka lihatlah olehmu seseorang jika ia sedang berkata, ia mencidukan untukmu apa yang terdapat di dalam hatinya, manis, masam, tawar, pahit dan lain sebagainya, cidukan lisannya akan menjelaskan padamu perasaan hatinya".

Sabtu, 05 Februari 2011

Robi'ul Muhibbin



Ya Allah, curahkan awan shalawat-mu abadi tak terbatas, kepada junjunan Nabi-Mu bagai hujan mengalir deras, selagi angin timur masih menyondongkan dahan-dahan pohon ban, dan selagi pengembala unta membuat senang untanya dengan suaranya yang merdu.

Selasa, 01 Februari 2011

Manusia seringkali ‘sadar’, namun tidak ‘menyadari’. Kisah berikut membuktikan hal itu.


Seorang laki-laki yang dulunya pandai membaca al-Qur’an bertanya kepada sebagian ulama, lalu mereka berkata kepadanya, “Duduklah, sebab aku mencium dari ucapanmu bau kekufuran.”


Tak berselang lama, orang itu kembali muncul, tapi saat itu ia sudah memeluk agama Nasrani. Na’udzu billah. Lalu ia ditanya, “Adakah ayat al-Qur’an yang masih engkau hafal?”

Ia menjawab, “Aku tidak hafal kecuali hanya satu ayat (yang artinya), ‘Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim.” (QS Al-Hijr: 2)

Dari Mi’ah Qishshah Wa Qishshah karya Muhammad Amin al-Jundi, juz II, hal. 71.

نصيحة لكل مسلم

Wahai pelayan raga acap kali kau celaka tersebab melayaninya, kau buat lelah dirimu pada sesuatu yang di dalamnya terdapat kerugian dan penyesalan, kembalilah pada ruhmu, sempurnakanlah ia, sebab kau hidup dengan ruh bukan dengan raga.